Monday 19 October 2015

Dimensi pemikiran Barat tentang manusia

Dimensi pemikiran Barat tentang manusia




Dimensi pemikiran Barat tentang manusia, lebih tepatnya konsepsi psikis manusia, terdapat 6 (enam) catatan penting mencuatkan beberapa teori.[1]
Dimensi pertama adalah determinisme versus kebebasan memilih yang berhubungan dengan aspek kemampuan manusia dalam menentukan sikap
Dimensi kedua adalah pesismisme versus optimisme (pesimism versus optimism) yang erat kaitannya dengan aspek kemampuan manusia merubah takdir hidup.
 Dimensi ketiga adalah kausalitas versus teleologi (causality versus teleology) yang memiliki makna bahwa kausalitas merupakan perilaku dari hasil pengalaman pada masa lalu, sedangkan teleologi mempunyai arti bahwa manusia memiliki perilaku dari hasil sudut pandang orientasi masa depan. Artinya, teleologi memiliki asumsi teoritis bahwa manusia dapat belajar dari pengalaman masa silam untuk bergerak lebih maju kepada masa mendatang.
Dimensi keempat adalah perilaku yang disadari versus tidak disadari (conscious versus unconcious determinant of behavior). Maksud teori ini hendak mengungkapkan bahwa manusia dapat menyadari tindakannya ataukah lantaran dorongan alam bawah sadarnya yang bertindak.
Dimensi kelima adalah pengaruh biologis versus pengaruh lingkungan atau sosial (biological versus social influences). Unsur yang lebih spesifik dalam perkara ini adalah keturunan versus lingkungan (heredity versus environment) dengan maksud bahwa faktor pembawaan manusia yang lebih dominan berpengaruh atau faktor eksternal (lingkungan) yang paling berpengaruh.
Dimensi yang keenam adalah keunikan versus kesamaan (uniqueness versus similarity). Kecenderungan teori ini memandang bahwa ciri yang menonjol dari manusia merupakan individualitas mereka atau timbulnya berdasarkan karakteristik umum mereka


















[1]JessFeist &GregoryJ.Feist, Theories of Personality(NewYork: McGrawHill, 2009),hlm.13-14.

No comments:

Post a Comment

Ads Inside Post