Dimensi pemikiran Barat tentang manusia
Dimensi pemikiran Barat
tentang manusia, lebih tepatnya konsepsi psikis manusia, terdapat 6
(enam) catatan penting mencuatkan beberapa teori.[1]
Dimensi pertama adalah
determinisme versus kebebasan memilih yang berhubungan dengan aspek kemampuan
manusia dalam menentukan sikap
Dimensi kedua adalah pesismisme
versus optimisme (pesimism versus optimism) yang erat kaitannya dengan
aspek kemampuan manusia merubah takdir hidup.
Dimensi ketiga adalah kausalitas versus
teleologi (causality versus teleology) yang memiliki makna bahwa kausalitas
merupakan perilaku dari hasil pengalaman pada masa lalu, sedangkan teleologi
mempunyai arti bahwa manusia memiliki perilaku dari hasil sudut pandang
orientasi masa depan. Artinya, teleologi memiliki asumsi teoritis bahwa manusia
dapat belajar dari pengalaman masa silam untuk bergerak lebih maju kepada masa
mendatang.
Dimensi keempat adalah perilaku
yang disadari versus tidak disadari (conscious versus unconcious determinant of
behavior). Maksud teori ini hendak mengungkapkan bahwa manusia dapat
menyadari tindakannya ataukah lantaran dorongan alam bawah sadarnya yang bertindak.
Dimensi kelima adalah pengaruh
biologis versus pengaruh lingkungan atau sosial (biological versus social
influences). Unsur yang lebih spesifik dalam perkara ini adalah keturunan
versus lingkungan (heredity versus environment) dengan maksud bahwa faktor
pembawaan manusia yang lebih dominan berpengaruh atau faktor eksternal
(lingkungan) yang paling berpengaruh.
Dimensi yang keenam adalah keunikan
versus kesamaan (uniqueness versus similarity). Kecenderungan teori ini
memandang bahwa ciri yang menonjol dari manusia merupakan individualitas mereka
atau timbulnya berdasarkan karakteristik umum mereka
No comments:
Post a Comment