Anaximenes (538-480
SM)
Anaximenes adalah seorang filsuf yang berasal dari
kota Miletos, sama seperti Thales dan Anaximandros. Anaximenes hidup sezaman
dengan kedua filsuf tersebut, kendati ia lebih muda dari Anaximandros. Ia
disebut di dalam tradisi filsafat Barat, bersama dengan Thales dan
Anaximandros, sebagai anggota Mazhab Miletos. Anaximenes adalah teman, murid,
dan pengganti dari Anaximandros. Sebagaimana kedua filsuf Miletos yang lain, ia
berbicara tentang filsafat alam, yakni apa yang menjadi prinsip dasar (arche)
segala sesuatu.
Tentang riwayat hidupnya, tidak banyak
yang diketahui. Anaximenes mulai terkenal sekitar tahun 545 SM, sedangkan tahun
kematiannya diperkirakan sekitar tahun 528/526 SM. Ia diketahui lebih muda dari
Anaximandros. Ia menulis satu buku, dan dari buku tersebut hanya satu fragmen
yang masih tersimpan hingga kini.
Filsafat Alam Semesta
Pembentukan alam semesta menurut
Anaximenes adalah dari proses pemadatan dan pengenceran udara yang membentuk
air, tanah, batu, dan sebagainya. Bumi, menurut Anaximenes, berbentuk datar,
luas, dan tipis, hampir seperti sebuah meja. Bumi dikatakan melayang di udara
sebagaimana daun melayang di udara. Benda-benda langit seperti bulan, bintang,
dan matahari juga melayang di udara dan mengelilingi bumi. Benda-benda langit
tersebut merupakan api yang berada di langit, yang muncul karena pernapasan
basah dari bumi. Bintang-bintang tidak memproduksi panas karena jaraknya yang
jauh dari bumi. Ketika bintang, bulan, dan matahari tidak terlihat pada waktu
malam, itu disebabkan mereka tersembunyi di belakang bagian-bagian tinggi dari
bumi ketika mereka mengitari bumi. Kemudian awan-awan, hujan, salju, dan
fenomena alam lainnya terjadi karena pemadatan udara.
No comments:
Post a Comment